1. Home
  2. Bekerja di ketinggian
  3. Fungsi Anchor Point dalam Sistem Bekerja di Ketinggian

Fungsi Anchor Point dalam Sistem Bekerja di Ketinggian

 Penulis: Elizabeth Sarah   2 years ago  Bekerja di ketinggian   min, estimated reading time.
Fungsi Anchor Point dalam Sistem Bekerja di Ketinggian

Anchor point dalam sistem bekerja di ketinggian adalah salah satu komponen penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan para pekerja. Anchor sendiri memiliki definisi sebagai titik atau struktur yang digunakan untuk menambatkan sistem pelindung jatuh. Apa fungsi utamanya? Yuk kita bahas selengkapnya!

Fungsi Anchor Point

Fungsi utama dari anchor adalah sebagai tempat penambat perangkat pelindung jatuh. Saat Anda memasang sistem pelindung jatuh, maka anchor point ini sudah menjadi hal yang wajib untuk dipasang juga.

Anda tidak bisa bekerja dengan sistem bekerja di ketinggian atau lifeline system tanpa memasang anchor sebagai titik tambat. Anchor biasanya terpasang pada struktur yang kuat dan stabil, seperti dinding, lantai, atau langit-langit. Biasanya, anchor digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan seperti pemasangan kabel, pemeliharaan gedung, atau bahkan pekerjaan di atap.

Selain fungsi utamanya sebagai titik tambat perangkat pelindung jatuh, anchor juga memiliki beberapa fungsi lain yang penting dalam sistem bekerja di ketinggian, antara lain:

  1. Meningkatkan efisiensi kerja

    Dengan adanya anchor yang terpasang pada tempat yang tepat, Anda dapat bekerja dengan lebih efisien dan fokus karena mereka merasa aman dan terlindungi. Pemasangan dan pemilihan titik anchor yang tepat juga akan mempermudah pergerakan Anda saat bekerja di ketinggian.
  2. Mengurangi risiko kecelakaan

    Anchor dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh jatuh dari ketinggian. Dengan sistem titik tambat yang bekerja dengan baik, maka walaupun Anda terjatuh, Anda tidak akan terjatuh sampai tanah dan cedera yang dialami juga lebih ringan.
  3. Memenuhi persyaratan keselamatan kerja

    Penggunaan anchor dalam sistem bekerja di ketinggian wajib dipenuhi sesuai dengan peraturan dan standar keselamatan kerja. Seperti yang dikatakan sebelumnya, tanpa anchor point, maka sistem bekerja di ketinggian tidak bisa digunakan.

Dalam penggunaannya, anchor harus dipasang dengan benar dan sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku. Hal ini harus dilakukan oleh orang yang terlatih dan bersertifikasi, seperti teknisi pengamanan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasang dan memeriksa kelayakan anchor.

Setiap anchor juga harus diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa mereka masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan dengan aman.

Berapa Berat yang Bisa ditahan Anchor?

Beban maksimum yang dapat ditahan oleh anchor point harus cukup besar untuk melindungi Anda dari risiko jatuh maupun untuk menahan jatuh.

Sesuai dengan standar OSHA (Occupational Safety and Health Administration), anchor point untuk penahan jatuh harus dapat menahan beban minimal sebesar 22,2 kN (2,5 ton). Jika anchor ditujukan untuk menjadi pelindung dari risiko terjatuh, maka harus mampu menahan beban minimal 3,5 kN (363 kg)n atau setara 4 kali beban Anda.

Sangat penting untuk memastikan bahwa beban maksimum yang ditahan oleh anchor point lebih besar dari beban yang diharapkan. Hal ini akan membantu menghindari terjadinya kecelakaan atau bahaya di tempat kerja.

5 Jenis Anchor Berdasarkan EN795

EN 795 adalah standar yang mengatur persyaratan teknis yang berlaku untuk alat pelindung jatuh dan anchor point. Standar ini menentukan, misalnya, beban apa yang harus ditanggung oleh solusi penahan jatuh teknis. Selain itu, perangkat juga akan diuji dan disertifikasi agar mendapatkan persetujuan untuk dijual di pasar.

EN 795 membedakan antara lima jenis anchor, yaitu Tipe A, B, C, D, dan E. Berikut ini detail penjelasannya:

  1. Tipe A: Single anchor point, yang ditambatkan dengan kuat ke bawah permukaan dan bersifat permanen.
  2. Tipe B: temporary anchor atau anchor sementara yang dapat dilepas kembali setelah digunakan tanpa meninggalkan bekas.
  3. Tipe C: Lifeline system anchor. Sistem anchor ini menggunakan tali horizontal fleksibel yang tidak dapat dimiringkan ke tingkat lebih dari 15° (diukur antara jangkar ujung dan jangkar tengah pada setiap titik sepanjang panjangnya)
  4. Tipe D: Rail safety system anchor. Anchor ini menggunakan rel kaku horizontal yang menyimpang dari ketinggian tidak lebih dari 15° (diukur antara jangkar ujung dan tengah pada setiap titik sepanjang panjangnya).
  5. Tipe E: Anchor yang digunakan pada permukaan horizontal dengan deviasi maksimum 5° dari horizontal. Efektivitasnya tergantung secara eksklusif pada berat dan gesekan pada permukaan kontak.

Nah, itu dia penjelasan mengenai anchor point dan jenisnya. Semoga penjelasan ini dapat membantu dalam menentukan anchor point yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja Anda.